Sunday, January 23, 2011

"Downline = Benih "




            Saya sering mendengar keluhan leader saya mengenai dowline-dowline nya. Antara lain : “mba, donlen saya pada nggak aktif, di sms in nggak dijawab, jarang online lagi, gimana dong”. Atau ada juga yang bilang ke saya : “mb, minta donlen dong, tapi yang bagus-bagus ya, jangan yang kayak kemarin”..biasanya saya tersenyum dalam hati (muuph buat yang ngerasa hihihi). Saya katakan, janganlah kita cepat menilai seseorang tidak berpotensi atau tidak bagus padahal baru itungan minggu. Come on girlz, Lebih baik kita introspeksi ke diri kita, sbagai upline apakah kita sudah melakukan step by step seperti yang di ajarkan ‘leluhur’ kita di dBCN, jangan-jangan donlen kita memang blm paham apa yang harus dilakukan, belom tau caranya login ke web, blom tau cara order dan lain-lain. So, don’t judge the book from the cover nya ya sista hehehe...
            Kalau boleh saya ilustrasikan, bisnis jaringan ini ibarat kita menanam benih.  Tentulah tidak semua benih yang kita semai akan tumbuh menjadi tanaman kokoh yang berbuah lebat. Disaat pertama kita menyemainya, yang harus kita lakukan adalah memberinya ‘makanan’, pupuk,benar-benar menjaganya mengingat masa persemaian benih-benih itu di awal pertumbuhan masih sangat rentan.
            Sama halnya dengan apa yang saat ini kita jalani di dBC Network. Member/downline-dowline baru bergabung dengan jaringan kita, sedari awal kita ‘pupuk’, kita perlakukan dengan sebaik mungkin. Kita bekali ia dengan suntikan motivasi, penjelasan a-z mengenai dBCN dan oriflame, mengajaknya mengikuti training-training yang diadakan dBCN dan lain sebagainya. Seperti kata diamond kita bu sharah, Binalah sejak pertama engkau mengenalnya...sudahkah kita?
            Memang, Tidak semua member baru akan menjadi leader-leader tangguh, seleksi alam jelas akan terjadi. Benih-benih (donlen) yang tidak memiliki pertahanan dan asupan makanan/pupuk yang cukup, akan berguguran ditengah jalan. Maka dari itu, jika kita menjadi sbagai seorang upline (leader), teruslah kita memupuk benih-benih tadi jangan mudah menyerah, agar nanti benih-benih itu bisa tumbuh dan berkembang  menghasilkan  biji/benih-benih baru yang akan memperkokoh pohon jaringan kita ini.
            Seandainya kita sbagai benih/member baru, cobalah kita belajar mandiri, jangan ingin slalu menunggu di suapi emak/nenek upline nya yaa, hehehe. Tapi mulailah mencari makan sendiri. Pelajari dan oprek smua isi web dBCN, serap ilmu dan motivasi dari tulisan-tulisan para inspirator dBCN, hadiri grup meeting, rajin baca milis jaringan dan aktif meresponnya..itu smua sbagai bekal investasi ilmu. Bagaimana mungkin kita akan merekrut, mengajak orang bergabung di dBCN dan bermimpi memiliki mencapai level diamond dengan jaringan yang solid, jika kita sendiri tidak belajar dan berusaha sedari awal. Seperti yang pernah saya katakan, HASIL itu adalah  USAHA dikali DOA. Coba kita perhatikan, jika salah satu saja nol (tidak kita lakukan) maka hasilnya pun nihil. Berdoa 10, tapi tidak ada usaha nyata, ya nol juga hasilnya. Misalkan usaha 10, dan doa 1 hasilnya adalah hanya 10. Smakin besar doa atau smakin besar usaha, maka akan smakin besar hasil yang kita peroleh, insya Allah.
            Maka dari itu saya slalu datang di acara-acara yang di adakan dBCN, entah itu training sabtu di sudirman, beauty class dirawa mangun, prospecting day di cibubur,  training bu sharah di Pondok indah , smua saya jabanin dah meskipun naik ojek. Saya ingin Allah melihat usaha saya , saya ingin menjadi layak di mata Allah diberi rezeki melalui dBCN oriflame ini. dan alhamdulillah, jalan itu mulai terbuka didepan mata.. road to 9% this month, aamiin hehehehe...
DARE TO DREAM with dBC NETWORK !!

regards,
Eka Satriana
working @ home mom
www.infobisnisbunda.com
e mail/ YM / FB : eka_satriana@yahoo.com
HP : 0815 722 89700

1 comments:

warda said...

setuju mbak,jangan selalu menyalahkan downline bisa jadi kita sebagai upline yang kurang peka,pendekatan kurang intens.sama seperti pasien penyakit boleh sama,tapi pendekatan tentunya berbeda-beda.

trims mbak very inspiring....

Post a Comment

Sunday, January 23, 2011

"Downline = Benih "




            Saya sering mendengar keluhan leader saya mengenai dowline-dowline nya. Antara lain : “mba, donlen saya pada nggak aktif, di sms in nggak dijawab, jarang online lagi, gimana dong”. Atau ada juga yang bilang ke saya : “mb, minta donlen dong, tapi yang bagus-bagus ya, jangan yang kayak kemarin”..biasanya saya tersenyum dalam hati (muuph buat yang ngerasa hihihi). Saya katakan, janganlah kita cepat menilai seseorang tidak berpotensi atau tidak bagus padahal baru itungan minggu. Come on girlz, Lebih baik kita introspeksi ke diri kita, sbagai upline apakah kita sudah melakukan step by step seperti yang di ajarkan ‘leluhur’ kita di dBCN, jangan-jangan donlen kita memang blm paham apa yang harus dilakukan, belom tau caranya login ke web, blom tau cara order dan lain-lain. So, don’t judge the book from the cover nya ya sista hehehe...
            Kalau boleh saya ilustrasikan, bisnis jaringan ini ibarat kita menanam benih.  Tentulah tidak semua benih yang kita semai akan tumbuh menjadi tanaman kokoh yang berbuah lebat. Disaat pertama kita menyemainya, yang harus kita lakukan adalah memberinya ‘makanan’, pupuk,benar-benar menjaganya mengingat masa persemaian benih-benih itu di awal pertumbuhan masih sangat rentan.
            Sama halnya dengan apa yang saat ini kita jalani di dBC Network. Member/downline-dowline baru bergabung dengan jaringan kita, sedari awal kita ‘pupuk’, kita perlakukan dengan sebaik mungkin. Kita bekali ia dengan suntikan motivasi, penjelasan a-z mengenai dBCN dan oriflame, mengajaknya mengikuti training-training yang diadakan dBCN dan lain sebagainya. Seperti kata diamond kita bu sharah, Binalah sejak pertama engkau mengenalnya...sudahkah kita?
            Memang, Tidak semua member baru akan menjadi leader-leader tangguh, seleksi alam jelas akan terjadi. Benih-benih (donlen) yang tidak memiliki pertahanan dan asupan makanan/pupuk yang cukup, akan berguguran ditengah jalan. Maka dari itu, jika kita menjadi sbagai seorang upline (leader), teruslah kita memupuk benih-benih tadi jangan mudah menyerah, agar nanti benih-benih itu bisa tumbuh dan berkembang  menghasilkan  biji/benih-benih baru yang akan memperkokoh pohon jaringan kita ini.
            Seandainya kita sbagai benih/member baru, cobalah kita belajar mandiri, jangan ingin slalu menunggu di suapi emak/nenek upline nya yaa, hehehe. Tapi mulailah mencari makan sendiri. Pelajari dan oprek smua isi web dBCN, serap ilmu dan motivasi dari tulisan-tulisan para inspirator dBCN, hadiri grup meeting, rajin baca milis jaringan dan aktif meresponnya..itu smua sbagai bekal investasi ilmu. Bagaimana mungkin kita akan merekrut, mengajak orang bergabung di dBCN dan bermimpi memiliki mencapai level diamond dengan jaringan yang solid, jika kita sendiri tidak belajar dan berusaha sedari awal. Seperti yang pernah saya katakan, HASIL itu adalah  USAHA dikali DOA. Coba kita perhatikan, jika salah satu saja nol (tidak kita lakukan) maka hasilnya pun nihil. Berdoa 10, tapi tidak ada usaha nyata, ya nol juga hasilnya. Misalkan usaha 10, dan doa 1 hasilnya adalah hanya 10. Smakin besar doa atau smakin besar usaha, maka akan smakin besar hasil yang kita peroleh, insya Allah.
            Maka dari itu saya slalu datang di acara-acara yang di adakan dBCN, entah itu training sabtu di sudirman, beauty class dirawa mangun, prospecting day di cibubur,  training bu sharah di Pondok indah , smua saya jabanin dah meskipun naik ojek. Saya ingin Allah melihat usaha saya , saya ingin menjadi layak di mata Allah diberi rezeki melalui dBCN oriflame ini. dan alhamdulillah, jalan itu mulai terbuka didepan mata.. road to 9% this month, aamiin hehehehe...
DARE TO DREAM with dBC NETWORK !!

regards,
Eka Satriana
working @ home mom
www.infobisnisbunda.com
e mail/ YM / FB : eka_satriana@yahoo.com
HP : 0815 722 89700

1 comment:

  1. setuju mbak,jangan selalu menyalahkan downline bisa jadi kita sebagai upline yang kurang peka,pendekatan kurang intens.sama seperti pasien penyakit boleh sama,tapi pendekatan tentunya berbeda-beda.

    trims mbak very inspiring....

    ReplyDelete