Wednesday, October 19, 2011

“SAYA INGIN MENJADI MUSLIM KAYA dan SUKSES” (Menjawab Tuduhan....)

Ketika saya kemarin menulis status-status di facebook, ada yang berkomentar pedas mengatakan saya kapitalis. Wow, orang tersebut saya yakin hanya membaca status saya sepenggal, padahal status-status fb saya kemarin rangkaian cerita.

Apakah bercita-cita menjadi muslim kaya salah? Dicap kapitalis?

Kalau dia ber-anggapan seperti itu, wajarlah kiranya mengapa ummat islam secara global masih terpuruk secara ekonomi. Karna sebagian masih berpikiran bahwa cukup dengan bertawakal dengan Allah.

Saya sangat setuju skali, bertawakal pada Allah itu WAJIB, gak bisa ditawar tawar. Keyakinan bahwa Allah semata yang memberikan kita rezeki. Keyakinan bahwa kita harus bergantung hanya kepada Allah, itu sudah mutlak. Tetapiii apakah cukup dengan hanya berdoa? Kalau pemahaman saya , rezeki itu harus di jemput, harus IKHTIAR/USAHA meraihnya.

saya belajar, bahwa betul Allah yang akan mencukupkan rezeki kita, tapi kita juga harus berusaha. Saya banyak belajar dari iphho santosa – sang motivator penulis buku best seller 7 keajaiban rezeki . dia bilang begini :

Bagi anda yang masih saja ogah-ogahan untuk kaya, tolong jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
- Inginkah anda dan suami naik haji?
- Inginkah anda memberangkatkan orang tua tercinta dan mertua anda berhaji?
- Inginkah anda memberlikan rumah untuk anak dan istri anda hidup layak?
- Inginkah anda memberikan pendidikan terbaik untuk anak anda?
- Inginkah anda memberikan fasilitas terbaik untuk anak, orangtua, saudara ketika mereka sakit?
- Inginkah anda menolong kaum dhuafa , menyantuni anak yatim?
Kalau saya pribadi akan tegas menjawab : Ya, saya INGIN...

Kalau kita ingin men-teladani Nabi Muhamamad, maka pelajari sejarahnya. Bagaimana kaya nya Nabi muhammad..beliau seorang pebisnis sukses, ia menyerahkan mas kawin puluhan unta muda yang setara dengan ratusan juta rupiah. Itu salah satu bukti. Dan lihat juga sahabat Nabi yaitu Umar bin Khattab, bagaimana Umar mewariskan 70.000 propesrti senilai triliunan rupiah. Lihat pula abdurahman bin auf, dll.

Saya masih tidak mengerti jika ingin menjadi muslim kaya dibilang kapitalis.

Yang menjadi pegangan saya adalah KEKAYAAN (HARTA) BUKANLAH TUJUAN, MELAINKAN HANYALAH ALAT. Yang dengan alat ini kita akan lebih mudah dalam :
- Berzakat, dan sedekah
- Membangun sarana ummat
- Menuntut ilmu
- Berhaji. Umrah
- Menolong saudara seiman yang lagi terkena musibah, dll

Dulu ketika saya masih hidup pas pasan , batin saya menangis ketika ada saudara seiman yang butuh biaya untuk operasi kanker anaknya, saya hanya bisa membantunya 50 ribu rupiah dan sebait doa. Sementara dia harus kesana kemari mencari dana untuk biaya pengobatan anaknya. Sedih saya tidak mampu menolong nya secara nyata, bantuan dana.

Saat ini ketika kemarin mendapat berita ada teman yang butuh biaya rumah sakit karna operasi, demi Allah bahagianya batin saya bisa menolongnya bukan lagi dengan doa saja, tapi nyata, bantuan dana yang meringankan bebannya. Dan itu bagi dia sangat berarti, dibarengi doa juga tentunya.
Seperti yang saya bilang, ketika kita sakit , pihak rumah sakit sayangnya gak menerima senyuman kita, tapi dana untuk pengobatan, syarat yang harus dipenuhi oleh pasien. Kita hidup dinegara yang belum menggratiskan fasilitas-fasilitas kesehatan dll. Jadi kita sudah tidak bisa menghindari bahwa smua butuh biaya.

Jika kita ingin generasi islam ke depan cerda dan memimpin dunia, maka mereka butuh pendidikan yang berkualitas yang berbasis islam dan internasional. Kalau kita miskin, hanya mampu menyekolahkan anak di skolah biasa yang minim fasilitas, bagaimana kita kelak bisa memiliki generasi robbani? Bermunculannya TKIT atau SDIT dengan konsep islam terpadu, dimana anak-naka tidak hanya cerdas secara keilmuan tapi juga hafal al qur’an, dan berakhlak baik, itu mahal biayanya.
Makanya saya dan suami bertekad harus menjadi muslim mampu, karna untuk masuk ke TKIT aja butuh biaya 8juta, belum perbulannya. Saya juga sudah survey ke beberapa SDIT brpa biaya utk masuk SDIT ? belasan juta rupiah....

Harta memang tidak dibawa mati, betul, tapi kalau kita punya harta lalu harta itu kita infaq kan dijalan da’wah, itu akan menjadi amal jariyah , amal yang tidak akan putus saat kita sudah meninggal dunia.

Jika kita mau jujur, saat saudara-saudara kita di belahan bumi lain membutuhkan bantuan , mereka butuh obat-obatan, mereka butuh bahan makanan, mereka butuh rumah sakit darurat....slain doa (itu mah gak usah dirsuruh juga sudah kita lakukan), fakta yang tidak bisa kita sangkal : mereka BUTUH BANTUAN DANA...ingat bagaimana lembaga-lembaga solidaritas bahu membahu mengumpulkan dana melalui rekening rekening solidaritas? Cukupkah hanya dengan doa saja? Tidak, mereka butuh sunduq/dana...

Mari kita lihat bagaimana mas saptuari owner kedai digital bisa sukses dengan sedekah rombongannya, menghimpun sedekah dari orang-orang di twitter lalu dengan dana itu dia membantu pembangunan masjid, panti asuhan dll...fasilitas ummat, ternyata memang butuh DANA pren, skali lagi doa saja tidak cukup.

Ya Allah, saya ingin menjadi muslimah kaya...yang dengan kekayaan itu hamba bisa berbuat banyak untuk kebaikan, bisa membawa manfaat...dan jadikan kekayaan itu tidak menjadikan kami lalai, melainkan smakin dekat pada-Mu...aamiin

NOTE : Anda berbeda pendapat dengan saya, silakan itu hak anda. Saya pun berhak untuk memiliki pemahaman berbeda. Jadi saling menghormati saja, karna saya sendiri tidak pernah usil dengan pendapat orang..sy meneghargai pendapat orang lain..

wallahu alam bish showab

-eka satriana -

14 comments:

Dinanti Erawati said...

setuju mba..... jalan terus...bismillah...yang penting niatnya.... insya Allah dimudahkan mba...

Asri Hamdani said...

Karena jihad di jalan Allah tidak hanya dengan nyawa tapi juga dengan harta, lihat Rosull dan para sahabat mereka berjihad tidak dengan nyawa tapi juga denga harta, Lihat Abu Bakar, lihat Usman mereka kaya tapi mereka memakai kekayaannya utuk jalan Allah. Jadi tidak ada yang salah dengan kaya.

Asri

Teti Umar said...

Setuju, Rosul yang sempurna pun masih sering dituduh gila dan dihadiahi kotoran unta...dan msih di hujat sampai sekarang,jika teh eka meyakini kebenarannya maju terus! masih banyak mulut anak-anak yatim dhuafa yang perlu di perhatikan daripada mulut-mulut mereka yang tak senang melihat kesuksesan sahabatnya. im with you..totally!

silakan mampir kesini :)
http://tetiumarih.blogspot.com/

Bisnis Dari Rumah said...

Sabar aja, Eka.. mereka yg komentar seperti itu karena mereka belom tahu :)
Insya Allah karena tujuan Eka mulia, hasilnya pun akan dimuliakan Allah SWT.. amiiinnn..

Widya said...

Setuju Mba.. Semua tergantung niat. Tetap semangat Mba. Tujuan mulia Mba Eka akan dimudahkan oleh Allah. Amin..

Tita Okti said...

Setuju banget mba..pokoknya maju terus..yg penting apa yg qta lakukan atas ijin dr suami dan keluarga, dan tdk menyimpang dr jalan Allah SWT..sy jg pernah diblg spt itu kok.."jgn cuma soal materi saja.." sy ksh senyum aja deh..

Irma Hantoyo said...

Subhanallaaah.... sebaik2nya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Setuju banget mba.. muslim itu harus kaya.. jangan identik muslim itu yg suka bawa2 kotak sumbangan dijalanan...bagus bangeet, ijin share yaaaa...

Lia Kusumadjaja said...

like this... :)

semoga niat 'n tujuan 'n keinginan mbak diMudahkan Allah aamiin...

Anonymous said...

Mba, saya share ya.. Saya akan tulis di dalam quote box dan kasih link ke sini kok :)

Terima kasih ya mba sbelumnya... tapi kalau ga berkenan nanti komen di postnya ya mba :)

Ulie Azhar said...

Menyentuh sekali.. ijin share ya mbak.. nanti di back link kesini, terima kasih..

hamisya said...

subhanallah... saya salut dengan cara pandang mbak, memang ada sebaian saudara seiman kita yg cara berpikirnya miris, sedikit2 meliat sesutu, menyimpulkan sesuatu sblm mengetahui, apa yang mereka liat, tanpa memiliki dasar hukum yg jelas, alias asbun, hal seperti tu wajar, tugas kita menjelaskan dgn baik, n tetap pada prinsip yang benar,, segala sesuatu tergantung niatnya,,,, semangat mbak!!!!! salam sukses;)

Bunda_Cerdik said...

Subhanallah .. Bener sekali mbak. Kita ingin berbuat baik kepada saudara2 kita, membantu mereka tp apa daya kami jg ga mempunyai uang tuk membantunya. Melihat orang-orang yg tidur di kolong jembatan apalagi anak-anak kecil, ingin sekali menolongnya ?? Dengan berdoa dan berusaha , pasti semua itu bs kita wujudkan. Iya kan mbak. Ijin share boleh ga mbak ?

willy'stalkabout said...

insyaAlloh saya akan ngikutin jejak mba,,planing terdekat saya jd sm DESEMBER tahun ini, aamiin

yudi said...

klo saya melihat dalil perintah kaya di dlm islam dr hadist ini bak....

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Tahukah kalian siapa sebenarnya org yg bangkrut?" Para shahabatmenjawab, "Org yg bangkrut menurut pandangan kami adalah seorang ygtidak memiliki dirham (uang) dan tdk memiliki harta benda". KemudianRasulullah SAW berkata, "Org yg bangkrut dari umatku adalah org ygdatang pd hari Kiamat membawa pahala shalat, pahala puasa dan zakatnya,(TETAPI ketika hidup di dunia) dia MENCACI org lain, MENUDUH orglain, MEMAKAN harta org lain (secara bathil), MENUMPAHKANDARAH org lain (secara bathil) dan DIA MEMUKUL org lain, lalu diadiadili dgn cara kebaikannya dibagi-bagikan kpd org ini dan kpd org itu (ygpernah dia zhalimi). SEHINGGA apabila seluruh pahala amal kebaikan nyatelah HABIS, tp masih ada org yg menuntut kpdnya, maka dosa-dosamereka (yg pernah dia zhalimi) ditimpakan kpdnya dan (pada akhirnya) diadilemparkan ke dlm neraka." (HR. Ibnu Hibban, Muslim, at-Tirmidzi,Ahmad dan selain mereka)

sepintas hadist ini tdk berkenaan,tp hadist ini hanya membagi 2 hak yang harus di penuhi, hak manusia dan hak allah

didalam islam kta boleh 2 saja beribadah kepada allah tanpa henti tp dng syarat tdk merugikan hak manusia.

yg menjadi pertanyaan,apakah istri kita,anak kita,org tua kita dan secara umum umat manusia tdk punya hak terhadap kita,

kita boleh2 saja hidup dirmh rewot dan mau hancur, tp anak kita??????? istri kita??????

apakah mereka gak punya hak untuk tinggal dirmh yang nyaman........

kita boleh2 saja pergi kemana2 jalan kaki....

tp anak kita???? istri kita???????

apa mereka tdk punya hak pergi kemana2 naik kendaraan yg nyaman, tanpa kenak bersentuhan dng debu hujan,panas...

kta boleh2 saja hidup miskin, tp org2 yg di bawah tanggungan kita??????
apa mereka tdk punya hak untuk hidup bahagia

rasul dan para khalifah sesudah a< abu bakar,umar,usman dan ali> hidup miskin
krn harta yg mereka pegang adalah harta rakyat,bukan harta pribadi, dan mereka lbh banyak wkt untuk rakyat dan memiliki wkt yg sedikit untuk berniaga abdurahman bin auf menginfakakan seluruh harta a pada perang tabuk,itu di karenakan umat dlm situasi yg berbahaya,dan membutuh kn dana perang yg besar untuk kepentingan penyelamat agama yg lbh besar, klo gak buat apa abdurrahman bin bin auf meninggalkan harta warisan yg begitu banyak 1000 onta, 100 kuda, 3000 kambing(http://sosok.kompasiana.com/2011/12/05/abdurrahman-bin-auf-pengusaha-miliarder-yang-zuhud/) yg mana pd masa itu 1000 onta, 100 kuda, 3000 kambing merupakan warisan termewah yg prnah ada....

itu tdk lain tdk bukan untuk menjaga hak manusia.

Post a Comment

Wednesday, October 19, 2011

“SAYA INGIN MENJADI MUSLIM KAYA dan SUKSES” (Menjawab Tuduhan....)

Ketika saya kemarin menulis status-status di facebook, ada yang berkomentar pedas mengatakan saya kapitalis. Wow, orang tersebut saya yakin hanya membaca status saya sepenggal, padahal status-status fb saya kemarin rangkaian cerita.

Apakah bercita-cita menjadi muslim kaya salah? Dicap kapitalis?

Kalau dia ber-anggapan seperti itu, wajarlah kiranya mengapa ummat islam secara global masih terpuruk secara ekonomi. Karna sebagian masih berpikiran bahwa cukup dengan bertawakal dengan Allah.

Saya sangat setuju skali, bertawakal pada Allah itu WAJIB, gak bisa ditawar tawar. Keyakinan bahwa Allah semata yang memberikan kita rezeki. Keyakinan bahwa kita harus bergantung hanya kepada Allah, itu sudah mutlak. Tetapiii apakah cukup dengan hanya berdoa? Kalau pemahaman saya , rezeki itu harus di jemput, harus IKHTIAR/USAHA meraihnya.

saya belajar, bahwa betul Allah yang akan mencukupkan rezeki kita, tapi kita juga harus berusaha. Saya banyak belajar dari iphho santosa – sang motivator penulis buku best seller 7 keajaiban rezeki . dia bilang begini :

Bagi anda yang masih saja ogah-ogahan untuk kaya, tolong jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
- Inginkah anda dan suami naik haji?
- Inginkah anda memberangkatkan orang tua tercinta dan mertua anda berhaji?
- Inginkah anda memberlikan rumah untuk anak dan istri anda hidup layak?
- Inginkah anda memberikan pendidikan terbaik untuk anak anda?
- Inginkah anda memberikan fasilitas terbaik untuk anak, orangtua, saudara ketika mereka sakit?
- Inginkah anda menolong kaum dhuafa , menyantuni anak yatim?
Kalau saya pribadi akan tegas menjawab : Ya, saya INGIN...

Kalau kita ingin men-teladani Nabi Muhamamad, maka pelajari sejarahnya. Bagaimana kaya nya Nabi muhammad..beliau seorang pebisnis sukses, ia menyerahkan mas kawin puluhan unta muda yang setara dengan ratusan juta rupiah. Itu salah satu bukti. Dan lihat juga sahabat Nabi yaitu Umar bin Khattab, bagaimana Umar mewariskan 70.000 propesrti senilai triliunan rupiah. Lihat pula abdurahman bin auf, dll.

Saya masih tidak mengerti jika ingin menjadi muslim kaya dibilang kapitalis.

Yang menjadi pegangan saya adalah KEKAYAAN (HARTA) BUKANLAH TUJUAN, MELAINKAN HANYALAH ALAT. Yang dengan alat ini kita akan lebih mudah dalam :
- Berzakat, dan sedekah
- Membangun sarana ummat
- Menuntut ilmu
- Berhaji. Umrah
- Menolong saudara seiman yang lagi terkena musibah, dll

Dulu ketika saya masih hidup pas pasan , batin saya menangis ketika ada saudara seiman yang butuh biaya untuk operasi kanker anaknya, saya hanya bisa membantunya 50 ribu rupiah dan sebait doa. Sementara dia harus kesana kemari mencari dana untuk biaya pengobatan anaknya. Sedih saya tidak mampu menolong nya secara nyata, bantuan dana.

Saat ini ketika kemarin mendapat berita ada teman yang butuh biaya rumah sakit karna operasi, demi Allah bahagianya batin saya bisa menolongnya bukan lagi dengan doa saja, tapi nyata, bantuan dana yang meringankan bebannya. Dan itu bagi dia sangat berarti, dibarengi doa juga tentunya.
Seperti yang saya bilang, ketika kita sakit , pihak rumah sakit sayangnya gak menerima senyuman kita, tapi dana untuk pengobatan, syarat yang harus dipenuhi oleh pasien. Kita hidup dinegara yang belum menggratiskan fasilitas-fasilitas kesehatan dll. Jadi kita sudah tidak bisa menghindari bahwa smua butuh biaya.

Jika kita ingin generasi islam ke depan cerda dan memimpin dunia, maka mereka butuh pendidikan yang berkualitas yang berbasis islam dan internasional. Kalau kita miskin, hanya mampu menyekolahkan anak di skolah biasa yang minim fasilitas, bagaimana kita kelak bisa memiliki generasi robbani? Bermunculannya TKIT atau SDIT dengan konsep islam terpadu, dimana anak-naka tidak hanya cerdas secara keilmuan tapi juga hafal al qur’an, dan berakhlak baik, itu mahal biayanya.
Makanya saya dan suami bertekad harus menjadi muslim mampu, karna untuk masuk ke TKIT aja butuh biaya 8juta, belum perbulannya. Saya juga sudah survey ke beberapa SDIT brpa biaya utk masuk SDIT ? belasan juta rupiah....

Harta memang tidak dibawa mati, betul, tapi kalau kita punya harta lalu harta itu kita infaq kan dijalan da’wah, itu akan menjadi amal jariyah , amal yang tidak akan putus saat kita sudah meninggal dunia.

Jika kita mau jujur, saat saudara-saudara kita di belahan bumi lain membutuhkan bantuan , mereka butuh obat-obatan, mereka butuh bahan makanan, mereka butuh rumah sakit darurat....slain doa (itu mah gak usah dirsuruh juga sudah kita lakukan), fakta yang tidak bisa kita sangkal : mereka BUTUH BANTUAN DANA...ingat bagaimana lembaga-lembaga solidaritas bahu membahu mengumpulkan dana melalui rekening rekening solidaritas? Cukupkah hanya dengan doa saja? Tidak, mereka butuh sunduq/dana...

Mari kita lihat bagaimana mas saptuari owner kedai digital bisa sukses dengan sedekah rombongannya, menghimpun sedekah dari orang-orang di twitter lalu dengan dana itu dia membantu pembangunan masjid, panti asuhan dll...fasilitas ummat, ternyata memang butuh DANA pren, skali lagi doa saja tidak cukup.

Ya Allah, saya ingin menjadi muslimah kaya...yang dengan kekayaan itu hamba bisa berbuat banyak untuk kebaikan, bisa membawa manfaat...dan jadikan kekayaan itu tidak menjadikan kami lalai, melainkan smakin dekat pada-Mu...aamiin

NOTE : Anda berbeda pendapat dengan saya, silakan itu hak anda. Saya pun berhak untuk memiliki pemahaman berbeda. Jadi saling menghormati saja, karna saya sendiri tidak pernah usil dengan pendapat orang..sy meneghargai pendapat orang lain..

wallahu alam bish showab

-eka satriana -

14 comments:

  1. setuju mba..... jalan terus...bismillah...yang penting niatnya.... insya Allah dimudahkan mba...

    ReplyDelete
  2. Karena jihad di jalan Allah tidak hanya dengan nyawa tapi juga dengan harta, lihat Rosull dan para sahabat mereka berjihad tidak dengan nyawa tapi juga denga harta, Lihat Abu Bakar, lihat Usman mereka kaya tapi mereka memakai kekayaannya utuk jalan Allah. Jadi tidak ada yang salah dengan kaya.

    Asri

    ReplyDelete
  3. Setuju, Rosul yang sempurna pun masih sering dituduh gila dan dihadiahi kotoran unta...dan msih di hujat sampai sekarang,jika teh eka meyakini kebenarannya maju terus! masih banyak mulut anak-anak yatim dhuafa yang perlu di perhatikan daripada mulut-mulut mereka yang tak senang melihat kesuksesan sahabatnya. im with you..totally!

    silakan mampir kesini :)
    http://tetiumarih.blogspot.com/

    ReplyDelete
  4. Sabar aja, Eka.. mereka yg komentar seperti itu karena mereka belom tahu :)
    Insya Allah karena tujuan Eka mulia, hasilnya pun akan dimuliakan Allah SWT.. amiiinnn..

    ReplyDelete
  5. Setuju Mba.. Semua tergantung niat. Tetap semangat Mba. Tujuan mulia Mba Eka akan dimudahkan oleh Allah. Amin..

    ReplyDelete
  6. Setuju banget mba..pokoknya maju terus..yg penting apa yg qta lakukan atas ijin dr suami dan keluarga, dan tdk menyimpang dr jalan Allah SWT..sy jg pernah diblg spt itu kok.."jgn cuma soal materi saja.." sy ksh senyum aja deh..

    ReplyDelete
  7. Subhanallaaah.... sebaik2nya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Setuju banget mba.. muslim itu harus kaya.. jangan identik muslim itu yg suka bawa2 kotak sumbangan dijalanan...bagus bangeet, ijin share yaaaa...

    ReplyDelete
  8. like this... :)

    semoga niat 'n tujuan 'n keinginan mbak diMudahkan Allah aamiin...

    ReplyDelete
  9. Mba, saya share ya.. Saya akan tulis di dalam quote box dan kasih link ke sini kok :)

    Terima kasih ya mba sbelumnya... tapi kalau ga berkenan nanti komen di postnya ya mba :)

    ReplyDelete
  10. Menyentuh sekali.. ijin share ya mbak.. nanti di back link kesini, terima kasih..

    ReplyDelete
  11. subhanallah... saya salut dengan cara pandang mbak, memang ada sebaian saudara seiman kita yg cara berpikirnya miris, sedikit2 meliat sesutu, menyimpulkan sesuatu sblm mengetahui, apa yang mereka liat, tanpa memiliki dasar hukum yg jelas, alias asbun, hal seperti tu wajar, tugas kita menjelaskan dgn baik, n tetap pada prinsip yang benar,, segala sesuatu tergantung niatnya,,,, semangat mbak!!!!! salam sukses;)

    ReplyDelete
  12. Subhanallah .. Bener sekali mbak. Kita ingin berbuat baik kepada saudara2 kita, membantu mereka tp apa daya kami jg ga mempunyai uang tuk membantunya. Melihat orang-orang yg tidur di kolong jembatan apalagi anak-anak kecil, ingin sekali menolongnya ?? Dengan berdoa dan berusaha , pasti semua itu bs kita wujudkan. Iya kan mbak. Ijin share boleh ga mbak ?

    ReplyDelete
  13. insyaAlloh saya akan ngikutin jejak mba,,planing terdekat saya jd sm DESEMBER tahun ini, aamiin

    ReplyDelete
  14. klo saya melihat dalil perintah kaya di dlm islam dr hadist ini bak....

    Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Tahukah kalian siapa sebenarnya org yg bangkrut?" Para shahabatmenjawab, "Org yg bangkrut menurut pandangan kami adalah seorang ygtidak memiliki dirham (uang) dan tdk memiliki harta benda". KemudianRasulullah SAW berkata, "Org yg bangkrut dari umatku adalah org ygdatang pd hari Kiamat membawa pahala shalat, pahala puasa dan zakatnya,(TETAPI ketika hidup di dunia) dia MENCACI org lain, MENUDUH orglain, MEMAKAN harta org lain (secara bathil), MENUMPAHKANDARAH org lain (secara bathil) dan DIA MEMUKUL org lain, lalu diadiadili dgn cara kebaikannya dibagi-bagikan kpd org ini dan kpd org itu (ygpernah dia zhalimi). SEHINGGA apabila seluruh pahala amal kebaikan nyatelah HABIS, tp masih ada org yg menuntut kpdnya, maka dosa-dosamereka (yg pernah dia zhalimi) ditimpakan kpdnya dan (pada akhirnya) diadilemparkan ke dlm neraka." (HR. Ibnu Hibban, Muslim, at-Tirmidzi,Ahmad dan selain mereka)

    sepintas hadist ini tdk berkenaan,tp hadist ini hanya membagi 2 hak yang harus di penuhi, hak manusia dan hak allah

    didalam islam kta boleh 2 saja beribadah kepada allah tanpa henti tp dng syarat tdk merugikan hak manusia.

    yg menjadi pertanyaan,apakah istri kita,anak kita,org tua kita dan secara umum umat manusia tdk punya hak terhadap kita,

    kita boleh2 saja hidup dirmh rewot dan mau hancur, tp anak kita??????? istri kita??????

    apakah mereka gak punya hak untuk tinggal dirmh yang nyaman........

    kita boleh2 saja pergi kemana2 jalan kaki....

    tp anak kita???? istri kita???????

    apa mereka tdk punya hak pergi kemana2 naik kendaraan yg nyaman, tanpa kenak bersentuhan dng debu hujan,panas...

    kta boleh2 saja hidup miskin, tp org2 yg di bawah tanggungan kita??????
    apa mereka tdk punya hak untuk hidup bahagia

    rasul dan para khalifah sesudah a< abu bakar,umar,usman dan ali> hidup miskin
    krn harta yg mereka pegang adalah harta rakyat,bukan harta pribadi, dan mereka lbh banyak wkt untuk rakyat dan memiliki wkt yg sedikit untuk berniaga abdurahman bin auf menginfakakan seluruh harta a pada perang tabuk,itu di karenakan umat dlm situasi yg berbahaya,dan membutuh kn dana perang yg besar untuk kepentingan penyelamat agama yg lbh besar, klo gak buat apa abdurrahman bin bin auf meninggalkan harta warisan yg begitu banyak 1000 onta, 100 kuda, 3000 kambing(http://sosok.kompasiana.com/2011/12/05/abdurrahman-bin-auf-pengusaha-miliarder-yang-zuhud/) yg mana pd masa itu 1000 onta, 100 kuda, 3000 kambing merupakan warisan termewah yg prnah ada....

    itu tdk lain tdk bukan untuk menjaga hak manusia.

    ReplyDelete